Sinopsis |
Mengkritisi kebudayaan sendiri itulah yang melatar belakangi tulisan-tulisan dalam buku ini. Dan itu pulalah pesan yang hendak dibagi bersama pembacanya. Pesan-pesan itu disajikan dengan teknik penulisan mempertentangkan satu dengan lainnya. Apa yang orang anggap kepintaran dijelaskan dengan menghadirkan apa yang orang sepakati sebagai kebodohan. Keharmonisan diuraikan dengan deskripsi kekerasan pikiran dan fisik. Konsep suci dan konsep ketidaksucian ditabrakkan. Mengalirkan dan membekukan ditampilkan sebagai dua saudara kembar yang menyebabkan tradisi bertahan. Meskipun demikian pandangan dikotomis berusaha dihindari sebisa mungkin. Terlepas dari kelemahan teknik penulisan seperti ini, ada dimensi sebelumnya yang tidak kelihatan menjadi nyata di depan mata dan di depan pikiran. |
Posting Komentar
Apa komentar Anda tentang buku ini ?